Pagi sodara-sodara yang beradab dan berketombe… Hehehe..
Dalam edisi ngalor ngidul kali ini, kita akan ngebahas masalah pasangan hidup.
Nah, sebagai Darsono pencari cinta, saya merasakan sendiri bagaimana ribetnya mencari jodoh.
Ini nih wanita idaman saya ketika itu : Cantik, berambut panjang, hijaber, rajin sholat dan pinter ngaji, punya usaha/mandiri, sholihah mah jelas, pinter nyupir mobil dan ngendarai motor sendiri, keturunan orang baik, syukur kaya raya tajir melintir buat 3.876.000 turunan… Pokoknya syuperrr dech.
Saya punya temen cewek…. Typenya juga sama kek saya. Cuman dia nyarinya lelaki tapi dengan kriteria seperti di atas.
Salahkah? Ya enggak lah.
Itu tuh cita-cita.
Ya sewaktu kecil kan ada diantara kita yang ingin menjadi dokter, guru, dosen, artis, penyanyi top dan sebagainya….
Ketika sudah besar, apakah cita-cita kesampean?
Ada yang tidak… Ada juga yang kesampean.
Yang tidak kesampean berarti salah cita-cita dong? Ya enggak lah.
Namanya juga takdir… Hahahahaaa….. pol kiyeh nek mbahas takdir.
Okey lanjut.
Jadi apa sih sebenarnya membuat ribet ketika kita mencari pasangan hidup?
Kayaknya yang ribet itu kita dech, Beneran…
Silahkan instrospeksi diri… Hehehe.
Carilah seseorang yang mau menerima kamu dan keluargamu apa adanya.
Bagi laki-laki, bekerjalah sebelum kamu menikah. Karena faktor ekonomi menjadi salah satu fondasi yang kuat dalam keluarga.
Masalah rezeki, itu sudah diatur sama Tuhan. Jangan takut!
Yang penting kerja keras diniati ibadah… Halah kayak ustadz yak gue? Hahahaa.
Bagi perempuan, tidak bekerja juga tidak apa-apa. Syukur bisa membantu ekonomi dengan bekerja di luaran sana. Entah itu PNS, ngaryawan dan sebagainya. Yang penting bisa bagi waktu. Tapi itu tidak mudah… Percayalah. Hehehe.
Saatnya kita merenung, apakah kita sudah benar-benar mencari pasangan hidup, atau justru meribetkan hal-hal yang berhubungan dengan pasangan hidup itu sendiri?
Salam Jum’at semangat!