Kali ini, saya akan berjuang dengan penuh cinta untuk mengenalkan suatu tempat yang menurut saya easy going banget (apa pula itu).
Nama tempatnya adalah Watu Gajah. Dalam bahasa Indonesia berarti batu gajah (Watu=batu, Gajah = Gajah).
Pada minggu kemarin saya bersama tim advokasi (halah), saya bersama anggota Dewan Penggalang RAMA SPENDA berkunjung kesana. Tempat yang indah dan tidak terlalu jauh dari pangkalan kami menjadi salah satu alasan kesana. Selain itu, musim hujan memungkinkan adanya penampakan pelangi. Nah, kalau pelangi muncul biasanya banyak paman-paman pada mandi di sendang bukit sana. Wkwkwkwk…
Oh ya, obyek Watu Gajah berada di perbukitan antara Kalisadang-Gerduren-Tunjung. Sebuah perbukitan yang berada di wilayah 3 Desa (Gentawangi, Tunjung dan Gerduren). Tiga wilayah tersebut berada di Kecamatan Jatilawang dan Purwojati Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Secara, Watu Gajah ini belum dimasukan sebagai kawasan wisata resmi di Banyumas. Watu Gajah ini hanya diketahui oleh warga sekitar saja. Dan masih sepi pengunjung. Paling para pencari rumput dan petani sekitar yang biasa beristirahat disekitar watu itu. Siapa tahu, dengan muncul di blog ini, Watu Gajah bakalan jadi objek wisata resmi di kabupaten Banyumas ini. Mbuehehe…
Bukan tanpa alasan, kan sudah ada objek wisata berupa batu yang sudah terkenal sebelum Watu Gajah ini. Namanya Watu Meja. Silahkan kalian searching di google saja yah mengenai wisata Watu Meja ini 🙂
Dinamakan watu gajah karena watunya emang segede celeng, eh gajah lah tentunya 🙂
Berikut perjalanan ke watu gajah.
Dari SMP Negeri 2 Jatilawang kami berjalan ke arah utara (Kalisadang dan Tunjung melewati jalan setapak dan arel persawahan).
Untuk menyingkat waktu, kami melewati pekuburan china (Bong China).
Berikut beberapa jepretan saya ketika melewati bong China.
Ini photo Gueeeee!!!!! |
Wah, ternyata lelaki itu adalah saya saudara-saudara. Hmmm… Maklumlah, selain sudah tampan, pendakian ini adalah pendakian yang terasa lama bagi saya. Padahal tingginya cuma seiprit saja alias gak tinggi-tinggi amat.
Menara masjid Baabul Qudus Alun-alun Jatilawang dilihat dari bukit Kalisadang |
Watu Gajah tampak dari sebelah selatan… Itu lho yang tertutup semacam tumbuhan perdu 🙂 seperti gundukan tanah yang tinggi 🙂 |
Kecewa? Tidak juga sich…. Bagaimanapun juga perjalanan ke watu gajah ini sangat menyenangkan. Disamping cuaca sejuk, pemandangannya juga oke punya. Dari pada mandangin wajah elu! *huek!!!
Ketutupan dedaunan. Wqwqwq. Kocak amat. Emang itu semacam apa, sih? *googling juga deh nih karena telanjur penasaran*
Ya ampun, bocah-bocah SMP-nya narsis betul, yak~ Tapi nggak apa-apa. Setidaknya mereka tetap bergembira walaupun gagal melihat Watu Gajah. 😀
hahahaaa…
baru sempet bls…
hihiiy