Festival durian Kabupaten Banyumas |
www.masdarsono.com-ADA FESTIVAL DURIAN BANYUMAS DAN PESAWAT TEMPUR MIG 17 DI ALUN-ALUN KOTA LAMA BANYUMAS
Selamat malem wahai jomblo yang hafal Tri Satya dan Dasa Dharma, Sudahkah kalian mandi kembang di malam Senin ini?
Argh sudahlah…Jangan dibahas. Jomblo itu takdir perih kopral!
Setelah bingung mau posting apa dikarenakan kesibukan ngurus janda kembang DNS peserta ujian nasional di tahun ini, akhirnya muncul juga ide mau posting apa.
Jalan-jalan tadi siang (tepatnya sih liburan getooo) menimbulkan friksi-friksi di celana gue buat nulis sesuatu yang nggak istimewa banget sih. Tapi informatif.
Emangnya tadi jalan-jalan kemana gaes?
Alun-alun kota lama Banyumas.
Ternyata di alun-alun Banyumas lagi ada event yang tanpa sepengetahuan saya, ternyata event tersebut benar-benar cetar membahana.
Event yang gue maksud adalah Festival Durian. Wow! Durian men… bukan Duren alias Duda Renta.. Mbuehehehe.
Namanya juga Festival Durian, maka yang difestivalkan ya durian. Moso kimcil taek kambing. Nggak banged mblo!
Dikarenakan berangkatnya habis Dhuhur, maka kami makan siang dulu di sekitar alun-alun kota lama Banyumas.
Gue kasih tahu nih, kota lama Banyumas memang dijadikan kota kuliner, semacam pilot project-lah oleh pemerintah kabupaten Banyumas.
So, kalau kalian datang ke Purwokerto, sempatkanlah menginjakkan kaki ke kota lama Banyumas. Letaknya di sebelah selatan Purwokerto. 2O menitan kurang lebih kalau dari Purmokerto.
Selain sebagai kota kuliner, kota lama Banyumas merupakan salah satu ikon wisata sejarah di Provinsi Jawa Tengah.
Gedung-gedung tua buatan Belanda masih kokoh berdiri. Rata-rata di atas seratus tahun lho. Termasuk gedung RSUD Banyumas.
Selain itu, sisa-sisa zaman R. Kahiman juga masih berdiri gagah seperti kepatihan dan tentunya bekas kediaman alias istana-nya kadipaten Banyumas yang tentunya usianya di atas 400 tahun!
ADA FESTIVAL DURIAN BANYUMAS DAN PESAWAT TEMPUR MIG 17 DI ALUN-ALUN KOTA LAMA BANYUMAS
si Al ngantuk ngelihat durian segede ini… hihhiy… |
Kembali ke topik hidayat. Festival durian Banyumas ini termasuk event yang sukses. Ini menurut gue. Kagak tahu menurut mantan gue.
Buktinya, belum sampai sore sudah banyak durian maupun aneka makanan dari durian seperti ice cream durian dan es durian ludes sebelum berkembang gue cicipin. Argh…
festival durian |
Pengunjung yang membludak pun menjadi salah satu tanda betapa festival durian Banyumas ini begitu dinikmati oleh warga sekitar, bahkan ada yang dari luar Banyumas.
Konon katanya, salah satu tujuan festival durian ini adalah mengenalkan durian khas Banyumas.
Ngomongin durian Banyumas, jujur saja, sepengetahuan gue banyak sekali jenis durian di kabupaten Banyumas ini.
Ada durian Bawor yang merupakan salah satu ikon durian Banyumas. Gede banged gaes duriannya.
Festival durian Banyumas |
Dulu gue pernah ke salah satu pemilik kebun durian keren itu. Pohon yang sangat kecil saja, harganya sudah 250 ribu. Itu sepuluh tahun yang lalu… Gilak kan?
Sekarang berapa? jangan tanya! Mbuehehe…
Dan ternyata, ukuran gede bukanlah takaran untuk mengukur enak tidaknya durian. Di belakang rumah gue ada kebun kosong yang isinya hanya satu pohon durian.
Jika musim durian tiba, buah durian dari pohon tersebut bisa ratusan gaes!
Kecil duriannya, tapi rasanya ruarrr biasa enaknya gaes….
ASELI!
festival durian |
Itulah salah satu bukti bahwasanya durian yang kecil tidak kalah enaknya dengan durian yang gede kayak otak gajah bengkak. Hahaha…
Kesimpulan gue, durian Banyumas emang sudah layak untuk mulai diperkenalkan ke dunia luar. belum terlalu banyak yang tahu gaes.
Oh ya, buat kamu yang pengen banget tahu tentang durian Banyumas, kalian bisa piknik ke agrowisata durian Banyumas.
Letaknya di sebelah selatan kota lama Banyumas. deket kok, cuman satu kiloan dari alun-alun kota lama Banyumas.
Masuk ke jalur Yogyakarta-Purwokerto juga.
Agrowisata tersebut terletak di Desa Karangrau kecamatan Banyumas.
Setelah puas berkeliling dari stand satu ke stand lainnya, kami pun menuju ke bagian selatan alun-alun.
Ada apakah gerangan disitu?
Yupz, ada sebuah pesawat, asli ini pesawat beneran, yang akan di pajang di sebelah selatan alun-alun Banyumas.
Pesawat tempur tampaknya itu. Saya kurang paham itu pesawat apa.
Setelah saya googling, ternyata pesawat yang dipajang tersebut adalah pesawat tempur jenis MIG 17 Fresco.
Pesawat tempur tersebut pernah digunakan TNI AU pada kurun waktu tahun 1960 hingga 1969.
Pesawat legendaris asal Rusia ini dibawa dari Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang. Dengan menggunakan truk trailer, pesawat tersebut menempuh perjalanan ke Banyumas selama 21 jam.
TNI AU memilih menempatkan pesawat MIG 17 di Alun-alun Banyumas, antara lain untuk menghormati orang tua Marsekal Hadi Tjahjanto yang telah resmi dilantik sebagai Panglima TNI. Apalagi, orang tua Hadi semasa mudanya pernah mengabdikan diri sebagai teknisi pesawat MIG 17.
Pesawat tempur MIG 17 asal Rusia |
Camat Banyumas Ahmad Suryanto mengatakan, dalam kunjungan ke Banyumas beberapa waktu lalu, KSAU (sekarang Panglima TNI) memang pernah menjanjikan akan memberikan pesawat MIG 17 bagi masyarakat Banyumas. Terlebih karena ayahnya yang merupakan putera asli Banyumas, merupakan teknisi pertama pesawat tempur tersebut.
pesawat tempur MIG 17 |
Wah, baru tahu nih gue….
Ternyata panglima TNI saat ini, Marsekal Hadi Tjahjanto adalah putera asli Banyumas. Do’a saya terkabul juga nih.
Beberapa waktu yang lalu saya berdo’a semoga ada putera Banyumas yang meneruskan jejak panglima besar Jenderal Soedirman. Dan kali ini, Panglima TNI merupakan putera asli Banyumas. Semoga amanah dan membawa TNI semakin profesional, modern, dan sejahtera tentunya.
Ah, kalau mengingat jenderal-jenderal yang merupakan putera asli Banyumas, saya jadi ingat peristiwa G-30S/PKI.
Coba kalian baca jenderal-jenderal yang menjadi korban. Beberapa dari jenderal tersebut adalah putera asli Banyumas.
Argh sudahlah…
Harapan saya, semoga makin banyak prestasi yang ditorehkan oleh anak bangsa di Banyumas pada khususnya dan di seluruh pelosok nusantara pada umumnya.
Yuk berbhakti buat NKRI 🙂
Sekian dulu yak postingan tentang festival durian dan pesawat tempur MIG 17 asal Rusia. Semoga bermanfaat.
Salam blogger.
Asyik nih ada festivel durian, saya suka juga loh buah yang satu ini *Perasaan saya suka semua buah deh, kecuali kesemek 🙂
Dulu pernah mas, beli durian sama suami tapi suami makannya cuma dikit, terus sisanya saya makan semua.. ee.. malamnya terbangun dan muntah-muntah hehe.. salah siapa maruk ya, nggak bagi-bagi hihi.. Sekarang kalau makan durian dikit aja karena trauma 🙂
Durian segede itu dimakan sendiri bakalan mabok nggak? Wahaha. Saya nggak bisa bayangin. Saya termasuk orang yang enek sama durian. Pernah coba maksain makan sekali, eh pusing. Anehnya, kalau es krim durian masih sanggup makan. 😐
Kalau inget peristiwa 30 September 1965 mah, saya jadi inget film Jagal dan Senyap. Menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang sejarah.
Mabok bang … hahhaaa….
Anehnya durian disitu.
Makan buahnya langsung kadang bikin FUSING.
tapi kalau ice krim atau es buahnya, mau segentong juga kagak FUSING bang…
Hahahhaa…
Yupz…
ada sisi lain dari setiap peristiwa. termasuk G-30/S PKI 🙂
Hihihiy… Kesemek mah asem.. Hahahaa…
Perlu terapi nih kayanknya mbak..Hahaha..
Emang durian buah yg aneh.
Ada yg makan sampai dua buah kagak apa2.
Ada juga yg cuman maku satu biji langsung FUSING 🙂
saya gak kuat makan durian mas
badan rasanya panas banget dan gak bisa tidur
waduh….
jarang makan durian dong bro?
hehehe…