Assalamu ‘alaikum wahai penduduk dunia nyata maupun dunia maya…
Pada malam yang dingin dingin empuk ini, kayaknya asyik yak kalau dibawa ngelamun sambil dengerin lagunya Kuburan Band…
“Lupa…lupa lupa lupa lagi cangcutnya!…………….”
Baiklah, kita hilangkan masalah cangcut mengcangcut. Sebenarnya sih tadinya mau ngesposting perihal salah satu karakter lelaki yang sudah tidak asing lagi…. yaitu, MUNAFIK. Hehehe…
Munafik disini bukan berarti…. Ah, sudahlah. Berdasarkan pertimbangan fashion dan tata boga, maka postingan tentang kemunafikan para lelaki tersebut saya masukan kedaftar isi salah satu buku saya yang tentu saja masih dalam tahap penggodokan di papan keyboard. Wekekekek… Jangan lupa untuk beli buku saya yak! Nanti tentunya kalau udah terbit di ufuk timur sono 🙂
Baiklah, kembali ke topik. Malam hari ini saya akan mereview buku yang ditulis oleh Asma Nadia dan kawan kawan ( Sofie Dewayani, Nadhira Khalid, Mariskova, Tria Barmawi, Bebu Haryanti Dewi, Novia Syahidah, Siska Susantrin, Sinta Yudisia, Okti Fitriana, Linda Nurhayati, Reni Nurul Aeni, Alifadha Pradana, Esti Handayani, Sari Meutia). Judul buku tersebut adalah CATATAN HATI IBUNDA.
Wah, banyak juga yo penulisnya? Yupz, namanya juga dkk alias dan kawan kawan. Jadinya ya rombongan kek gitu dong ah 🙂
Dari judulnya kelihatan kalau buku ini adalah catatan hati pendekar syair berdarah… Halah!!!
Tentu saja buku CATATAN HATI IBUNDA ini adalah buku yang berhubungan dengan dunianya para ibu 🙂
“Kalau berhubungan dengan dunianya para ibu, kok mas Darsono bisa-bisanya dan mau-maunya ngebaca buku ini? Udah berubah jenis kelamin mas?”
“KAYAKNYA SIH IYA!” Mbuehehhee…….
Ceritanya begini… Setiap beberapa bulan kan ada pembaruan buku di Perpustakaan sekolah. Nah, setiap datang, buku-buku baru tersebut harus mampir dulu ke ruang tata usaha untuk dimasukan ke daftar inventaris barang. Nah… Pas buku itu dikeluarkan dari dus, tiba-tiba saja mata saya tertuju kepada nama pengarangnya, ASMA NADIA.
Siapa sih yang tak mengenal ASMA NADIA? emangnya sampeyan…. Kodok dipelataran rumahku saja tidak kenal kok sama sampeyan? heuheueheu….
So, secepat kilat saya ambil itu buku sebelum terbang ke perpustakaan. Hahaha… Jadi kesimpulannya saya baca buku CATATAN HATI IBUNDA ini karena pengarangnya? Oooh tentu bukan… Alasannya adalah;;;; Saya ingin menyelami lebih dalam mengenai perasaan wanita…. SO WHAT GITU LOCH?
Dan benar saja. Ketika saya baru membaca artikel pertama (artikel atau judul yah) yang bertitle A Confession of Terrible mom, seolah-olah saya telah dihipnotis oleh sang penulis (Asma Nadia) menjadi ibu muda yang merasa tak becus menjadi ibu… Hadeuh….
Pada cerita itu dikisahkan tentang seorang ibu muda yang merasa bahwa dirinya bukanlah ibu yang perfect. Tak bisa masak masakan enak, panikan, seringnya bengong melihat keadaan rumah yang kayak kapal pecah, dan banyak menawarnya kepada pasangan.
Wah jujur, saya merasa menjadi perempuan ini. Maksudnya, betapa saya merasakan ternyata menjadi wanita itu tidaklah semudah yang dibayangkan.
Sekedar memasak masakan enakpun tidaklah semudah dan seenak yang memakannya 🙂
Emangnya elu…. langsung caplok saja terus bilang…. Mak nyuzzz!!!
Apalagi yang ini nih, soal tawar menawar. Sebagai perempuan kadang banyak yang merasa bahwa setiap perkataan, himbauan, dan nasihat pasangan harus langsung kita anggukan dan siap 86! Padahal sih dalam hati si wanita kadang ada yang mengganjal bahkan kadang tidak setuju. Hmmm…. so complicated.
Itu baru beberapa contoh. Pokoknya, saya benar-benar merasa terhipnotis menjadi wanita ini. Hahahaha….
Menginjak ke tulisan kedua, tulisan yang ditulis oleh Sofie Dewayani dengan judul BUKAN DERET ANGKA, semakin mengokohkan diri ini bahwa menjadi ibu itu bukanlah sesuatu yag mudah.
Terkadang harus berakting seolah-olah semuanya serba beres dan serba good bahkan best di depan anak-anak. Padahal sesungguhnya sang ibu sedang berbohong dengan harapan agar anak-anaknya menjadi anak yang perfect. Tapi pada akhirnya, justru anaklah yang sering berbohong pada kita tanpa sungkan-sungkan. Anak adalah cermin… Begitu salah satu sub bab pada tulisan ini.
Ah, sungguh jika kalian wahai kaum lelaki membaca buku ini, maka perasaan kalian dijamin berubah drastis satu derajat, eh! Pokoknya dijamin berubah dech. Kalau tidak berubah, berarti tak ada Superman dan Super dede di negara ini 🙂
Buku yang berisi tentang seabrek perasaan dan masalah-masalah seputar ibu dan perempuan ini menurut saya tergolong buku yang ampuh buat mengobrak abrik perasaan lelaki seperti saya ini. (Jangan beli yooo!) halah….
Buku yang menceritakan ujian dan tantangan yang mengintip hari-hari seorang ibu ini, konon merupakan kumpulan kisah nyata, Gemana ndak sadis wong isinya tentang rasa sakit, kekuatan, momen-momen indah bersama anak, momen-momen indah bersama pasangan, kecemasan, hingga kehilangan dan ajal.
Tulisan yang dikemas secara menarik ini sungguh menyentuh hati. Baru baca satu artikel saja, saya jamin kamu para lelaki akan geleng-geleng kumis karena kebakaran celana. Tata bahasa yang wow banget bakalan bikin kamu terhasut-hasut deh… Salut buat semua penulis di buku CATATAN HATI IBUNDA ini… Kalian berhasil meruntuhkan hati aku… Arghhh….
Kalimat sederhana dan mudah dimengerti merupakan salah satu ciri tulisan di buku ini. Selain itu, tulisannya sangat renyah buat dibaca. Apakah karena editornya? entahlah… Tapi yang jelas, beberapa dari penulis ini (Novia Syahidah dan Sinta yudisia) bukanlah nama yang asing di mata dan telinga saya. Sejak tahun 2001 saya berlangganan salah satu majalah yang berisi berbagai cerpen. Yupz, majalah Annida 🙂
Kedua penulis itu pernah dibahas di majalah itu. Dan sepengetahuan saya, gaya tulisan mereka memang seperti apa yang ada pada buku CATATAN HATI IBUNDA ini 🙂
Buku dengan tebal 304 halaman ini sungguh mampu menghadirkan beragam inspirasi. Saya pikir buku ini recommended sekali buat i
bu-ibu untuk meng upgrade diri menjadi seorang ibu yang shalihah, kuat, dan smart 🙂
Bagi yang belum menikah, buku CATATAN HATI IBUNDA ini juga saya rekomendasikan ke kalian agar kalian wahai calon ibu mempunyai bekal terutama kekuatan mental untuk menapaki kehidupan pada jenjang berikutnya, menjadi seorang isteri dan ibu tentunya.
Buat kalian wahai lelaki jalang, buku ini saya rekomendasikan ke kalian agar kalian makin sayang sama isteri, makin paham bahwa menjadi ibu itu bukanlah sesuatu yang mudah, makin perhatian dan makin banyak kasih duit tentunya. Haahahaha….
Oh ya, di dalam buku ini juga disematkan hadits-hadits yang bermanfaat sebagai motivasi buat para pembacanya. Ciamik deh bukunya. So, tunggu apalagi…. buruan beli bukunya !!!!
Wassalaamu ‘alaikum wr.wb
Kayaknya si keren. Apalagi buat yang belum nikah kayak gue. Biar ada sedikit pencerahan. :)))))
keren lah nak…
siapa dulu reviewer-nya… wekekekekekk…
beli dong nak, semoga dg membaca buku ini, engkau akan tercerahkan… putih berseri sepanjang hari nak…
mbuehehehe….
Bukunya pasti keren nih kang, saya harus membacanya nih kang penasaran …
ya harus… biar makin sayang sama pasangan 🙂
makasih bang 🙂
salam kenal juga bang dari saya…
yuuk bang buruan beli bukunya 🙂