Dear para bikers yang super kece. Malam ini adalah malam ter-kampret dalam hidupku sepanjang satu minggu ini.
Bagaimana tidak terkampret-kampret, ke-machoan-ku yang sudah tenar seantero er te tiba tiba saja hilang bak pengantin baru yang diculik oleh sang mantan. Ugh, asem temenan! Wah, sebegitu lebaynya. Iya memang lebay. Tapi itulah yang terjadi.
Begini ceritanya. Hari ini saya pulang sesore-sorenya. Gara-garanya sih selain banyak pekerjaan di tempat kerjaku, hari ini juga saya harus bolak balik mengantar barang-barang distro yang saya jual ke konsumen. Delapan jaket (merk Famous, Drop Dead, Brooklyn) dan lima pasang sepatu merk Caterpillar dan Nike harus sampai di tangan konsumen pada hari ini juga.
Alhasil, saya pulang lebih sore dari biasanya. Selain itu, karena sampai saat ini saya masih mengkonsumsi obat, maka rasa kantuk akhirnya juga menjalari saya sore tadi. Tidur juga di rumah ibu 🙂
NASI RAMES DAN BIKER CEWEK
Begitu sampai di rumahku surgaku, ternyata nasi dan lauk pauknya ZOONK!
Akhirnya dengan bermodalkan keyakinan bahwa kalau saya tidak beli nasi rames maka saya tidak akan makan malam, jadilah saya pergi ke kota lama Banyumas untuk sekedar membeli nasi rames.
Ealah…. Dasar nasib lagi bagus, belum sampai di kota lama, hujan turun dengan indahnya.
Dengan ajian seporete, saya bergegas menggunakan mantel sebagai alat perlindungan badan. Maklumlah, sebagai artis saya harus mampu menjaga diri saya sebaik mungkin. Sedia UPIL sebelum hujan. Mungkin seperti itulah pepatah mengatakan. Wkwkwkwkkwk…..
Dan nasib memang nasib. Tahukah kalian bahwasanya mantel yang ada di sepeda motor saya adalah mantel dengan model rok dan berwarna pink? Ugh! Ampun TJ!
Mantelnya yayang saya itu 😉
Tapi biar bagaimanapun juga, kesehatan adalah hal utama setelah mantan. Terpaksalah memakai mantel itu 🙂
Tiba di warung nasi rames, jelalat mata beberapa pria mengarah kepadaku. Saya hanya tersenyum simpul dan sampul.
“Pengen gue lempar sendal sak isi-isinya lu!” Begitu setan kecil dalam hatiku bicara… Aw aw aww…
“Berapa mbak?”
“Dua belas ribu mas!”
Wah, murah benar. Dua nasi rames yang berisi tiga lauk beserta nasi dadar masing-masing satu ternyata hanya dihargai dua belas ribu. Murah! Tapi itulah salah satu keistimewaan kuliner di kota lama Banyumas ini. Selain murah, enak adalah faktor yang tidak bisa dilepaskan dari para pedagang makanan di seantero kota lama ini.
Setelah membayar lantas saya keluar warung. Belum sempat motor saya starter, tiba-tiba saja nyelonong seorang biker dengan motor Apache-nya. Wuih, cewek!
Kontan mata kami beradu. Hmmm… Ada yang aneh dengan tatapan dan senyumnya itu.
Apakah dia kagum padaku? Sepertinya tidak!
Bagaimana mungkin kagum pada lelaki yang pakai mantel “aneh” kek ginian? Dan bagaimana mungkin pula dia suka sama lelaki “pengecut” yang bermantel ketika hujan? Maksudnya?
Dia tuh cewek. Tungganya motor laki, bukan motor cewek kayak saya 🙂 Dalam hujan saya makai mantel. Dalam hujan dia hanya mengenakan jaket seadanya…
Argghhh…. Perdonseh!!! Rasa nganuku sebagai lelaki sungguh jatuh tertimpa tangga dan tertimpa nasi kotak satu karung. Warbiasah!
Seharusnya sebagai lelaki tulen dan tak kemayu seperti aku memakai motor “laki” seperti itu dan tak memakai mantel “mbingungi” ini. Tapi justru secara de facto, malah berkebalikan dengan biker cewek itu.
Rada malu sih. Tapi bagaimana lagi. Tukang bubur sudah naik haji, maka tunggu saja berikutnya adalah saya.
Hmmm… Benar-benar malam yang memalukan sekaligus mencengangkan. Andai dia tahu kalau saya sangat kagum pada cewek yang pakai motor “laki”, pasti dia akan mendekati saya sembari berkata, “Sini mas mendekat. Sudah minum kopi sianida belum?” Wkwkwkwkwk….
Akhirnya setelah saya sampai di rumah, saya makan tuh nasi dengan lahapnya dengan harapan segala peristiwa tadi malam terlupakan sudah. Tapi tidak mungkin kan? Lha wong saya tulis disini semua kejadian memalukan dan memilukan tadi 🙂
Salam bikers!
Keep safety!
Tidak apa-apa pink, warna tidak punya kelamin
Murah amat 12rebu 😐 eh aku juga bikers cewek, etapi motorku matic dan warna item sih hihi
Iya sya… disini murah2 euy…
beda 2 kilo meter saja udah lain harganya 🙂
Wowww…. maticers … Kok warnanya item? Ganti dunk jadi warna pink kayak mantelku itu sya… kayaknya menggairahkan tukang ojek… wkwkwkkwkwkwk
hah???